Dakwah Info/Manajemen Dakwah

Apa itu gosip??

Gambar
  Gosip menurut KBBI yakni obrolan tentang orang-orang lain; cerita negatif tentang seseorang; pergunjingan:   cerita negatif tentang seseorang; pergunjingan: keretakan rumah tangga itu berasal dari ~ yang sampai ke telinga istrinya dan dipercayainya begitu saja tanpa diteliti lebih dulu; bergosip/ber·go·sip/ v melakukan gosip; bergunjing: banyak orang yang datang ke warung itu untuk sekadar ~ sambil melihat lalu lintas yang selalu ramai; menggosipkan/meng·go·sip·kan/ v menggunjingkan orang lain; mendesas- desuskan: banyak surat kabar dan majalah yang ~ bintang film itu sering datang di vila mewah itu; penggosip/peng·go·sip/ n (orang) yang suka menggosip: dia dikenal sebagai ~ di kompleks itu; Kalau dalam Islam gosip ini berarti gibah membicarakan orang lain... Smga Bermanfaat...🤲

Gambaran umum tentang isi Buku Manajemen Dakwah, Problem dan solusi, di tulis oleh Abdul Hamid Al-bilali

 

Abdul Hamid Albilali, adalah penulis tentang buku-buku Dakwah dan Hukum-Hukum Islam, Muamalah Fikhiyyah, dan lain sebagainya. Beliau merupakan seorang ilmuwan yang berasal dari Bangladesh. Buku-bukunya banyak dimasukkan di perpustakaan-perpustakaan ternama seperti Perpustakaan Nasional, Beberapa perpustakaan daerah dan beberapa perguruan tinggi yang memiliki perpustakaan terkenal. Riwayat dan profil penulis kami tidak menemukannya secara terperinci baik di buku yang kami pegang tidak dijelaskan tentang penulis, juga di internet, di google, dan di tempat-tempat lain kami tidak menemukannya.

Para aktivis dakwah juga bagian dari seorang insan yang tidaka akan pernah luput dari kesalahan, luput, dan kekeliruan. “Al insaanu ma’allul khotoo’i wannisyaan.” (Al Hadits). Meskipun kesalahan mereka para Da,I akan lebih minim karena pengetahuannya, namun tidak tertutup kemungkinan berbagai kesalahan dari waktu ke waktu terjadi di antara mereka. Sebagian khusus terjadi di kalangan mereka dan  sebagian yang lain masyarakat juga ikut andil di dalamnya.

Pemuda adalah sosok yang harus andil untuk perbaikan generasi mendatang. Maka sudah semestinya setiap problem atau permasalahan yang akan dihadapi seharusnya sudah dikenali sebelumnya dan solusi-solusi sudah tergambar di dalam pikiran, sehingga dengan demikian penekanan-penegaran terhadap kesalahan atau problem-problem yang kemungkinan akan terjadi bisa diminimalisir seminim mungkin untuk kejayaan dan perbaikan umat Islam di masa yang akan datang. Sosok pemuda merupakan generasi yang diharapkan dari nabi besar Muhammad SAW, maupun masyarakat di sekitarnya.

Kesalahan dalam medan dakwah dapat dibagi menjadi tiga macam:

1.      Kesalahan yang menyangkut interaksi Da’i dengan Rabbnya.

2.      Kesalahan yang menyangkut interaksi Da’i dengan saudaranya di Medan dakwah.

3.      Kesalahan yang menyangkut kelompok pergerakannya atau terkait dengan aturan komunitas tersebut.

Buku ini menjelaskan mulai dari fenomena atau kejadian yang ada lalu memaparkan sebabnya sekaligus setelah itu diberikan solusi-solusi.

1.      Paparan isi buku

a)      Dominasi Aspek Harokah (pergerakan) Terhadap Aspek Ruhiayah (prinsif).

Kesibukan Dai dengan aktivitas pergerakan dakwah mengalahkan perhatiannya terhadap aspek ibadah, yang menyebabkan minimnya Ibadah sunnah, terburu-buru dalam melaksanakan salat, lemahnya rasa khusyuk, dan tidak meluangkan waktu untuk dzikir setelah salat dan sebagainya.

Penyebabnya iyalah: tidak memahami skala prioritas, tabiat dan karakter pribadinya memang demikian dan kecintaannya berlebihan kepada harokah, penekanan institusi kepada aspek harokat lebih besar daripada aspek ibadah, merasa harus merealisasikan tuntutan marhalah yang kadang berupa bertambahnya jumlah anggota atau kader, tergesa-gesa ingin memetik hasil, membuat target-target harokah dan melalaikan target ibadah, persaingan rekrutmen antar kader yang tidak seimbang, tidak menyadari bahaya dari meninggalkan tarbiyah imaniyah, bersaing dengan institusi lain baik yang Islami maupun tidak dalam rekrutmen atau dalam urusan kepemimpinan dan manajemen organisasi, pengaruh para pemimpin yang memiliki sifat-sifat tersebut, pendeknya waktu untuk saling berinteraksi antar anggota dalam institusi dan seringnya mutasi dan berpindah-pindah devisi dalam institusi tersebut, tidak menunaikan kewajiban-kewajiban ukhuwah atau lemah dalam menunaikannya.

Solusinya adalah: menambah intensitas ketertiban anggota dalam kerja tim dan memberikan waktu lebih untuk saling berinteraksi, menekankan Sisi ukhuwah dan mengingatkan akan hal itu sebelum menunaikan kerja apapun yang bersifat manajerial, menekankan aspek ukhuwah dalam Manhaj, menerjemahkan nilai teoritis tentang ukhuwah dalam praktik amal untuk merealisasikan kecintaan antar anggota, senantiasa menyelaraskan aturan-aturan organisasi dengan acuan keimanan dan ukhuwah agar permasalahan organisasi tidak mendominasinya, memilih penanggung jawab yang tepat-fokus-tegas adalah merekatkan yang ada serta menyebarkan roh mahabbah atau rasa cinta di antara mereka sebagaimana telah dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika memasuki Madinah, saling memberi hadiah antar anggota untuk menguatkan ikatan ukhuwah, memasukkan beberapa aspek keimanan dalam anggota tersebut agar ruh tersebut menyebar di antara mereka.

b)      Dominasi Aspek Ruhiyah atas Aspek Harokah

Yakni lemahnya aktivitas pergerakan dan menonjolnya sisi ruhiyah atau aspek spiritual serta lebih mengutamakan aspek haroki da'awi atau pergerakan dakwah. Penomena yang terjadi antara lain: 1). Senantiasa meminta izin dari tugas dan beban-beban harokah. 2). Absen dari agenda-agenda harokah namun selalu hadir dalam ritual ibadah. 3). Banyak membaca buku-buku tentang keimanan. 4). Tidak berminat pada buku-buku dakwah. 5). Banyak membicarakan masalah keimanan dan hal-hal yang ukhrawi yang ada urusan akhirat. 6). Cenderung beruzlah atau menyendiri dan jarang berinteraksi dengan anggota yang lain.

 Adapun penyebabnya sebagai berikut: 1). Penekanan saat permulaan tarbiyah kepada permasalahan keimanan tanpa memperhatikan Sisi dakwah dan harokat atau pergerakan. 2). Penyesalan yang sangat mendalam atas masa lalu dan usaha untuk mengejar ketertinggalan serta tidak ingin membuang-buang waktu atau menurun persepsinya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. 3). Ketidaktahuan akan pentingnya dakwah kepada Allah sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Quran Surat Fussilat ayat: 33. 4). Kelalaian anggota institusi pada permulaan Tarbiyah yang tidak menguatkan komitmen terhadap dakwah dan ikatan yang kuat dengan masalah ini. 5).  Karena pernah menyaksikan kesalahan fatal dalam aspek harokah yang membuatnya bereaksi frontal dan menyebabkannya memutuskan untuk beruzlah. 6). Terpengaruh dengan beberapa tokoh panutan baik dulu maupun kini. 7). Menyangka bahwa syiar-syiar ibadah lebih baik daripada dakwah kepada Allah. 8). kegagalan membina hubungan sosial dengan orang lain. 9). Pengaruh bentukan keluarga yang memperoleh karakternya. 10). Tidak paham akan besarnya pahala dan banyaknya dalil dari kitab dan Sunnah tentang keutamaan dakwah kepada Allah dan kewajiban untuk menunaikannya. 11). Pemahaman yang keliru atas tentang keimanan yang dia baca.

Solusi yang di tawarkan sebagai berikut: 1). Membiasakan kadar anggota sejak awal untuk menjalin interaksi dengan orang lain. 2). Tarbiyah yang seimbang antara aspek keimanan dengan aspek harokat Dakwiyah. 3). Menekankan pentingnya dakwah kepada Allah dan menjelaskan dalil-dalil serta pahala yang besar bagi yang menunaikannya membias. 4).  Membiasakan kader baru untuk meminta pendapat sebelum membaca buku apapun agar tidak terjerumus ke dalam pemahaman yang salah atau kitab yang salah. 5). Waspadai orang-orang yang memperlambat harokat. 6). Mengadakan event-event dan menginisiasi amal-amal yang sesuai dengan pribadi seperti ini untuk mengarahkan potensinya meskipun minim. 7). Waspada sedini mungkin dengan kecenderungan-kecenderungan yang ada. 8). Meluruskannya dan mengarahkannya sebelum terlambat dengan mengecek dan memastikan bahwa anggota mendapatkan talaqqi manhaj secara sempurna. 9). Memastikan tidak ada pengaruh negatif murabbi kepada anggotanya. 10). Menekankan nilai-nilai keutamaan ilmu dan keutamaan mengajarkannya serta menyampaikan dakwah.

A.    Pemikiran Penting

Manusia adalah barang tambang selayaknya tambang emas dan perak. HR. Muslim: 2638. Manusia itu sangat beragam, kadang sulit untuk menghitung modal mereka, adakalanya beberapa orang terlibat dalam permasalahan pada kesalahan yang sama namun terapi untuk masing-masing orang berbeda sehingga tak mungkin membuat blue print terapi atau cetakan solusi untuk setiap kesalahan yang bisa diterapkan bagi semua orang jadi setiap orang adalah pribadi yang unik dan amat rumit dan hampir mustahil kita bisa menemukan dua orang yang benar-benar mirip dalam segala hal.

Alquranul Karim dan Sunnah yang suci telah meletakkan panduan umum untuk memperbaiki kesalahan manusia dan memberikan kebebasan kepada muslim untuk menentukan dosis tata cara dan waktu penggunaannya berdasarkan kaidah syar'i yang telah ditentukan oleh syariat Islam.

Ketentuan dosis tata cara dan waktu penggunaan terapi ini adalah bagian dari hikmah atau “pengalaman Da’i”. Bisa jadi ada satu masalah macam kesalahan yang dilakukan oleh 6 orang dan diterapi dengan 6 model terapi yang masing-masing berbeda antara satu dengan yang lain tapi semuanya masih dalam panduan syariat misi dakwah yang terfokus pada mengajak manusia hanya mengabdi kepada Allah semata dan menegakkan syariat Allah di muka bumi adalah tugas mulia dan kompleks.

Medan dakwah syarat dengan permasalahan yang harus dihadapi dengan solusi yang tepat semakin efektif dan tepat solusi yang diterapkan semakin cepat dan luas ekspansi keberkahan perjalanan dakwah.

Buku ini memaparkan sebagian pengalaman Da’i di antara ribuan Da’i lain yang tersebar di muka bumi agar mereka bisa merujuk kepadanya dan selalu menyertainya di Medan dakwah di kantor bahkan di atas bantal dan di atas mobil lainnya layaknya sebuah kamus.

B.     Komentar

1.      Kelebihan

Kelebihan buku ini mampu memaparkan fenomena yang ada lalu memberikan penyebab dari fenomena-fenomena tersebut lalu setelahnya memberikan solusi. Hal ini akan mempermudan untuk lebih cepat diserap dan dapat ditiru oleh setiap Da’i dalam melakukan misinya, terlebih dari itu pula setiap permasalahan yang ada cepat akan disesuaikan dengan tips-tips yang harus diberikan dari setiap permasalahan yang ada. Oleh karenanya setiap permasalahan bisa diselesaikan dengan mudah.

Dari setiap problem misi Da'i banyak sekali hal-hal yang kadang di teori dan di lapangan jauh sangat berbeda, namun dengan buku ini karena dipaparkan mulai dari fenomena atau kejadian perkara, lalu dijelaskan latar belakangnya dan diberikan solusi. Hal ini akan sangat mempermudah bagi Da’i untuk menerapkan keilmuan yang ada di dalam buku ini, dan kelebihan yang lain adalah pengarang buku ini adalah seorang seorang Da’i juga yang bergelut di bidang dakwah lapangan secara langsung, sehingga memperkuat kedalaman penghayatan dalam pemikirannya menggambarkan phenomena dan penyebab problem dari manajerial dakwah.

Didalam buku ini juga dipaparkan Bagaimana Al harokah/pergerakan itu akan mempengaruhi ruhani/spiritual dan dipaparkan lagi bagaimana pengaruh rohani/spiritual bisa mempengaruhi Al harokah/pergerakan. Nah, itu Saya rasa sangat kompleks dari buku ini dengan pemaparan yang non materi dan materi pun dipaparkan sehingga untuk mencerna setiap kalimat-kalimat teori pergerakan akan sangat cepat dicerna untuk diimplementasikan untuk diberi dan di bumbu sebagai bahan para da’I untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada, lalu menimbulkan segudang manfaat yang bisa nikmati oleh banyak orang.

Buku ini merupakan buku luar dari Indonesia akan tetapi sangat cocok dan sangat sesuai dengan tema yang kita kenal dengan istilah “Manajemen Dakwah”. Buku ni adalah ramuan dari seorang Dai, ketua dari perkumpulan da’i yang diminta untuk mengarang sebuah buku sebagai panduan bagi setiap dai-daiyah dalam menyampaikan ajaran Islam’ menyampaikan ajaran agama yang diserukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, yang sehingga saja berbentuk teori namun ada beberapa pengalaman pribadi yang dituangkan.

2.      Kelemahan

Adapun kekurangan dari buku ini ialah sebagai berikut:

1)      Kurang meluasnya sepak terjang atau objek dari teori manajemen dakwah yang hanya di kalangan propesi da’i saja.

2)      Dasar yang dikemukakan kebanyakan dari pengalaman pribadi dan tidak memaparkan pendapat orang lain.

3)      Implementasi dari pengembangan ilmu manajemen dakwah cukup hanya pada lintas kegiatan seorang dai di atas mimbar, ketika dihadapkan dengan persoalan-persoalan pedagang misalnya pedagang yang kita tahu bahwa dalam lingkup manajemen dakwah itu bisa jadi seorang dai dalam profesinya tapi dengan buku ini tidak ditemukan secara terperinci bagaimana hubungan antara manager pandakwah dengan lingkungan di luar kreatifitas dari secara umum.

oleh: M. Hafizul Aripin




Daftar Pustaka

AL Bilali, Abdul Hamid, (2003). Manajemen Dakwah Problem dan solusi, Pustaka Ikadi, Jakarta Timur.


Komentar

Dakwah Info

Memahami Sejarah Terbentuknya Konsep dan Sistem Kebijakan Ekonomi pada masa Rasululloh dan Khulafa’urrosyidin

Manajemen Dakwah- Ayat-Ayat Al-qur'an yang Menyebutkan tentang Manusia

Perintah Dalam Qur'an untuk membuat rencana

PERAN KEPEMIMPINAN PADA ERA ZAMAN SEKARANG MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR’AN