Dakwah Info/Manajemen Dakwah
Gambaran umum tentang isi Buku Manajemen Dakwah, Problem dan solusi, di tulis oleh Abdul Hamid Al-bilali
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Abdul Hamid Albilali, adalah penulis tentang
buku-buku Dakwah dan Hukum-Hukum Islam, Muamalah Fikhiyyah, dan lain
sebagainya. Beliau merupakan seorang ilmuwan yang berasal dari Bangladesh. Buku-bukunya
banyak dimasukkan di perpustakaan-perpustakaan ternama seperti Perpustakaan
Nasional, Beberapa perpustakaan daerah dan beberapa perguruan tinggi yang
memiliki perpustakaan terkenal. Riwayat dan profil penulis kami tidak menemukannya
secara terperinci baik di buku yang kami pegang tidak dijelaskan tentang
penulis, juga di internet, di google, dan di tempat-tempat lain kami tidak
menemukannya.
Para
aktivis dakwah juga bagian dari seorang insan yang tidaka akan pernah luput
dari kesalahan, luput, dan kekeliruan. “Al
insaanu ma’allul khotoo’i wannisyaan.” (Al Hadits). Meskipun kesalahan
mereka para Da,I akan lebih minim karena pengetahuannya, namun tidak tertutup
kemungkinan berbagai kesalahan dari waktu ke waktu terjadi di antara mereka. Sebagian
khusus terjadi di kalangan mereka dan sebagian
yang lain masyarakat juga ikut andil di dalamnya.
Pemuda
adalah sosok yang harus andil untuk perbaikan generasi mendatang. Maka sudah
semestinya setiap problem atau permasalahan yang akan dihadapi seharusnya sudah
dikenali sebelumnya dan solusi-solusi sudah tergambar di dalam pikiran, sehingga
dengan demikian penekanan-penegaran terhadap kesalahan atau problem-problem
yang kemungkinan akan terjadi bisa diminimalisir seminim mungkin untuk kejayaan
dan perbaikan umat Islam di masa yang akan datang. Sosok pemuda merupakan generasi
yang diharapkan dari nabi besar Muhammad SAW, maupun masyarakat di sekitarnya.
Kesalahan
dalam medan dakwah dapat dibagi menjadi tiga macam:
1. Kesalahan
yang menyangkut interaksi Da’i dengan Rabbnya.
2. Kesalahan
yang menyangkut interaksi Da’i dengan saudaranya di Medan dakwah.
3. Kesalahan
yang menyangkut kelompok pergerakannya atau terkait dengan aturan komunitas
tersebut.
Buku
ini menjelaskan mulai dari fenomena atau kejadian yang ada lalu memaparkan
sebabnya sekaligus setelah itu diberikan solusi-solusi.
1.
Paparan
isi buku
a)
Dominasi
Aspek Harokah (pergerakan) Terhadap Aspek Ruhiayah (prinsif).
Kesibukan Dai dengan aktivitas pergerakan dakwah
mengalahkan perhatiannya terhadap aspek ibadah, yang menyebabkan minimnya
Ibadah sunnah, terburu-buru dalam melaksanakan salat, lemahnya rasa khusyuk,
dan tidak meluangkan waktu untuk dzikir setelah salat dan sebagainya.
Penyebabnya iyalah: tidak memahami skala prioritas,
tabiat dan karakter pribadinya memang demikian dan kecintaannya berlebihan
kepada harokah, penekanan institusi kepada aspek harokat lebih besar daripada
aspek ibadah, merasa harus merealisasikan tuntutan marhalah yang kadang berupa
bertambahnya jumlah anggota atau kader, tergesa-gesa ingin memetik hasil,
membuat target-target harokah dan melalaikan target ibadah, persaingan
rekrutmen antar kader yang tidak seimbang, tidak menyadari bahaya dari
meninggalkan tarbiyah imaniyah, bersaing dengan institusi lain baik yang Islami
maupun tidak dalam rekrutmen atau dalam urusan kepemimpinan dan manajemen
organisasi, pengaruh para pemimpin yang memiliki sifat-sifat tersebut,
pendeknya waktu untuk saling berinteraksi antar anggota dalam institusi dan seringnya
mutasi dan berpindah-pindah devisi dalam institusi tersebut, tidak menunaikan
kewajiban-kewajiban ukhuwah atau lemah dalam menunaikannya.
Solusinya adalah: menambah intensitas ketertiban
anggota dalam kerja tim dan memberikan waktu lebih untuk saling berinteraksi,
menekankan Sisi ukhuwah dan mengingatkan akan hal itu sebelum menunaikan kerja
apapun yang bersifat manajerial, menekankan aspek ukhuwah dalam Manhaj,
menerjemahkan nilai teoritis tentang ukhuwah dalam praktik amal untuk
merealisasikan kecintaan antar anggota, senantiasa menyelaraskan aturan-aturan
organisasi dengan acuan keimanan dan ukhuwah agar permasalahan organisasi tidak
mendominasinya, memilih penanggung jawab yang tepat-fokus-tegas adalah
merekatkan yang ada serta menyebarkan roh mahabbah atau rasa cinta di antara
mereka sebagaimana telah dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika memasuki Madinah,
saling memberi hadiah antar anggota untuk menguatkan ikatan ukhuwah, memasukkan
beberapa aspek keimanan dalam anggota tersebut agar ruh tersebut menyebar di
antara mereka.
b)
Dominasi
Aspek Ruhiyah atas Aspek Harokah
Yakni lemahnya aktivitas pergerakan dan menonjolnya
sisi ruhiyah atau aspek spiritual serta lebih mengutamakan aspek haroki da'awi
atau pergerakan dakwah. Penomena yang terjadi antara lain: 1). Senantiasa
meminta izin dari tugas dan beban-beban harokah. 2). Absen dari agenda-agenda
harokah namun selalu hadir dalam ritual ibadah. 3). Banyak membaca buku-buku
tentang keimanan. 4). Tidak berminat pada buku-buku dakwah. 5). Banyak membicarakan
masalah keimanan dan hal-hal yang ukhrawi yang ada urusan akhirat. 6).
Cenderung beruzlah atau menyendiri dan jarang berinteraksi dengan anggota yang
lain.
Adapun penyebabnya
sebagai berikut: 1). Penekanan saat permulaan tarbiyah kepada permasalahan
keimanan tanpa memperhatikan Sisi dakwah dan harokat atau pergerakan. 2). Penyesalan
yang sangat mendalam atas masa lalu dan usaha untuk mengejar ketertinggalan
serta tidak ingin membuang-buang waktu atau menurun persepsinya untuk hal-hal
yang tidak bermanfaat. 3). Ketidaktahuan akan pentingnya dakwah kepada Allah
sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Quran Surat Fussilat ayat: 33. 4). Kelalaian
anggota institusi pada permulaan Tarbiyah yang tidak menguatkan komitmen
terhadap dakwah dan ikatan yang kuat dengan masalah ini. 5). Karena pernah menyaksikan kesalahan fatal
dalam aspek harokah yang membuatnya bereaksi frontal dan menyebabkannya
memutuskan untuk beruzlah. 6). Terpengaruh dengan beberapa tokoh panutan baik
dulu maupun kini. 7). Menyangka bahwa syiar-syiar ibadah lebih baik daripada
dakwah kepada Allah. 8). kegagalan membina hubungan sosial dengan orang lain.
9). Pengaruh bentukan keluarga yang memperoleh karakternya. 10). Tidak paham
akan besarnya pahala dan banyaknya dalil dari kitab dan Sunnah tentang
keutamaan dakwah kepada Allah dan kewajiban untuk menunaikannya. 11). Pemahaman
yang keliru atas tentang keimanan yang dia baca.
Solusi yang di tawarkan sebagai berikut: 1). Membiasakan kadar anggota sejak awal untuk menjalin interaksi dengan orang lain. 2). Tarbiyah yang seimbang antara aspek keimanan dengan aspek harokat Dakwiyah. 3). Menekankan pentingnya dakwah kepada Allah dan menjelaskan dalil-dalil serta pahala yang besar bagi yang menunaikannya membias. 4). Membiasakan kader baru untuk meminta pendapat sebelum membaca buku apapun agar tidak terjerumus ke dalam pemahaman yang salah atau kitab yang salah. 5). Waspadai orang-orang yang memperlambat harokat. 6). Mengadakan event-event dan menginisiasi amal-amal yang sesuai dengan pribadi seperti ini untuk mengarahkan potensinya meskipun minim. 7). Waspada sedini mungkin dengan kecenderungan-kecenderungan yang ada. 8). Meluruskannya dan mengarahkannya sebelum terlambat dengan mengecek dan memastikan bahwa anggota mendapatkan talaqqi manhaj secara sempurna. 9). Memastikan tidak ada pengaruh negatif murabbi kepada anggotanya. 10). Menekankan nilai-nilai keutamaan ilmu dan keutamaan mengajarkannya serta menyampaikan dakwah.
A.
Pemikiran
Penting
Manusia
adalah barang tambang selayaknya tambang emas dan perak. HR. Muslim: 2638. Manusia
itu sangat beragam, kadang sulit untuk menghitung modal mereka, adakalanya
beberapa orang terlibat dalam permasalahan pada kesalahan yang sama namun
terapi untuk masing-masing orang berbeda sehingga tak mungkin membuat blue print
terapi atau cetakan solusi untuk setiap kesalahan yang bisa diterapkan bagi
semua orang jadi setiap orang adalah pribadi yang unik dan amat rumit dan
hampir mustahil kita bisa menemukan dua orang yang benar-benar mirip dalam
segala hal.
Alquranul
Karim dan Sunnah yang suci telah meletakkan panduan umum untuk memperbaiki
kesalahan manusia dan memberikan kebebasan kepada muslim untuk menentukan dosis
tata cara dan waktu penggunaannya berdasarkan kaidah syar'i yang telah
ditentukan oleh syariat Islam.
Ketentuan
dosis tata cara dan waktu penggunaan terapi ini adalah bagian dari hikmah atau “pengalaman
Da’i”. Bisa jadi ada satu masalah macam kesalahan yang dilakukan oleh 6 orang
dan diterapi dengan 6 model terapi yang masing-masing berbeda antara satu
dengan yang lain tapi semuanya masih dalam panduan syariat misi dakwah yang
terfokus pada mengajak manusia hanya mengabdi kepada Allah semata dan
menegakkan syariat Allah di muka bumi adalah tugas mulia dan kompleks.
Medan
dakwah syarat dengan permasalahan yang harus dihadapi dengan solusi yang tepat
semakin efektif dan tepat solusi yang diterapkan semakin cepat dan luas
ekspansi keberkahan perjalanan dakwah.
Buku ini memaparkan sebagian pengalaman Da’i di antara ribuan Da’i lain yang tersebar di muka bumi agar mereka bisa merujuk kepadanya dan selalu menyertainya di Medan dakwah di kantor bahkan di atas bantal dan di atas mobil lainnya layaknya sebuah kamus.
B.
Komentar
1.
Kelebihan
Kelebihan
buku ini mampu memaparkan fenomena yang ada lalu memberikan penyebab dari
fenomena-fenomena tersebut lalu setelahnya memberikan solusi. Hal ini akan
mempermudan untuk lebih cepat diserap dan dapat ditiru oleh setiap Da’i dalam
melakukan misinya, terlebih dari itu pula setiap permasalahan yang ada cepat
akan disesuaikan dengan tips-tips yang harus diberikan dari setiap permasalahan
yang ada. Oleh karenanya setiap permasalahan bisa diselesaikan dengan mudah.
Dari
setiap problem misi Da'i banyak sekali hal-hal yang kadang di teori dan di
lapangan jauh sangat berbeda, namun dengan buku ini karena dipaparkan mulai
dari fenomena atau kejadian perkara, lalu dijelaskan latar belakangnya dan
diberikan solusi. Hal ini akan sangat mempermudah bagi Da’i untuk menerapkan
keilmuan yang ada di dalam buku ini, dan kelebihan yang lain adalah pengarang
buku ini adalah seorang seorang Da’i juga yang bergelut di bidang dakwah
lapangan secara langsung, sehingga memperkuat kedalaman penghayatan dalam
pemikirannya menggambarkan phenomena dan penyebab problem dari manajerial
dakwah.
Didalam
buku ini juga dipaparkan Bagaimana Al harokah/pergerakan itu akan mempengaruhi
ruhani/spiritual dan dipaparkan lagi bagaimana pengaruh rohani/spiritual bisa
mempengaruhi Al harokah/pergerakan. Nah, itu Saya rasa sangat kompleks dari buku
ini dengan pemaparan yang non materi dan materi pun dipaparkan sehingga untuk
mencerna setiap kalimat-kalimat teori pergerakan akan sangat cepat dicerna
untuk diimplementasikan untuk diberi dan di bumbu sebagai bahan para da’I untuk
menyelesaikan setiap permasalahan yang ada, lalu menimbulkan segudang manfaat
yang bisa nikmati oleh banyak orang.
Buku ini merupakan buku luar dari Indonesia akan tetapi sangat cocok dan sangat sesuai dengan tema yang kita kenal dengan istilah “Manajemen Dakwah”. Buku ni adalah ramuan dari seorang Dai, ketua dari perkumpulan da’i yang diminta untuk mengarang sebuah buku sebagai panduan bagi setiap dai-daiyah dalam menyampaikan ajaran Islam’ menyampaikan ajaran agama yang diserukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, yang sehingga saja berbentuk teori namun ada beberapa pengalaman pribadi yang dituangkan.
2.
Kelemahan
Adapun
kekurangan dari buku ini ialah sebagai berikut:
1) Kurang
meluasnya sepak terjang atau objek dari teori manajemen dakwah yang hanya di
kalangan propesi da’i saja.
2) Dasar
yang dikemukakan kebanyakan dari pengalaman pribadi dan tidak memaparkan
pendapat orang lain.
3) Implementasi
dari pengembangan ilmu manajemen dakwah cukup hanya pada lintas kegiatan
seorang dai di atas mimbar, ketika dihadapkan dengan persoalan-persoalan
pedagang misalnya pedagang yang kita tahu bahwa dalam lingkup manajemen dakwah
itu bisa jadi seorang dai dalam profesinya tapi dengan buku ini tidak ditemukan
secara terperinci bagaimana hubungan antara manager pandakwah dengan lingkungan
di luar kreatifitas dari secara umum.
Daftar
Pustaka
AL
Bilali, Abdul Hamid, (2003). Manajemen
Dakwah Problem dan solusi, Pustaka Ikadi, Jakarta Timur.
Komentar
Posting Komentar