Dakwah Info/Manajemen Dakwah

Apa itu gosip??

Gambar
  Gosip menurut KBBI yakni obrolan tentang orang-orang lain; cerita negatif tentang seseorang; pergunjingan:   cerita negatif tentang seseorang; pergunjingan: keretakan rumah tangga itu berasal dari ~ yang sampai ke telinga istrinya dan dipercayainya begitu saja tanpa diteliti lebih dulu; bergosip/ber·go·sip/ v melakukan gosip; bergunjing: banyak orang yang datang ke warung itu untuk sekadar ~ sambil melihat lalu lintas yang selalu ramai; menggosipkan/meng·go·sip·kan/ v menggunjingkan orang lain; mendesas- desuskan: banyak surat kabar dan majalah yang ~ bintang film itu sering datang di vila mewah itu; penggosip/peng·go·sip/ n (orang) yang suka menggosip: dia dikenal sebagai ~ di kompleks itu; Kalau dalam Islam gosip ini berarti gibah membicarakan orang lain... Smga Bermanfaat...🤲

Generasi Tabi'ittabi'in

Tabi’ittabi’in

Generasi setelah Tabi'in disebut sebagai "Tabi'at Tabi'in". Mereka adalah generasi ketiga dalam sejarah Islam dan hidup setelah Tabi'in (generasi kedua yang merupakan pengikut langsung Sahabat Nabi Muhammad SAW). Meskipun mereka tidak memiliki kesempatan untuk bertemu langsung dengan Sahabat Nabi, mereka tetap memainkan peran penting dalam pengembangan dakwah pemikiran dan pemahaman Islam.

Periode ini berkembang kurang lebih antara tahun 93-248 H/671-826 M[1]. dimana pada masa ini tokoh-tokoh pemikir islam seperti imam mazhab lahir dan berkembang pemikirannya: Imam Malik bin Anas, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad.[2] Sehingga dalam kajian komunikasi dakwah pada masa itu banyak di warnai dengan berkembangnya pemikiran dalam bidang hukum syariat islam.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri generasi ini:

1.   Pewarisan dari Tabi'in:

Generasi Tabi'at Tabi'in menerima pengajaran dan pemahaman Islam dari Tabi'in. Mereka menerima hadis-hadis dan ajaran Islam melalui guru-guru mereka yang merupakan Tabi'in.

2.   Pengembangan Fiqh (Hukum Islam):

Seperti Tabi'in, Tabi'at Tabi'in juga berperan dalam mengembangkan prinsip-prinsip hukum Islam (fiqh). Mereka merumuskan pendekatan hukum yang lebih sistematis dan kompleks, serta menjawab pertanyaan hukum yang muncul dalam masyarakat Muslim.

3.   Pemikiran Teologis dan Filsafat:

Generasi ini juga mulai memperdalam pemikiran teologis dan filsafat Islam. Mereka menghadapi berbagai pertanyaan tentang teologi, sifat Allah, dan masalah filsafat yang memengaruhi pemahaman mereka tentang agama.

 

4.   Kompilasi dan Penyusunan Hadis:

Tabi'at Tabi'in juga berperan dalam upaya-upaya kompilasi dan penyusunan hadis, meskipun pekerjaan ini lebih terfokus pada generasi berikutnya, yaitu para ahli hadis seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, dan lainnya.

5.   Perkembangan Ilmu Al-Quran dan Hadis:

Mereka juga terlibat dalam memahami dan menginterpretasikan Al-Quran serta mengembangkan metodologi ilmiah untuk memahami hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.

6.   Pengaruh pada Mazhab Fiqh:

Beberapa pemikiran Tabi'at Tabi'in menjadi dasar bagi berbagai mazhab fiqh (sekte hukum Islam) yang muncul kemudian dalam sejarah Islam. Mazhab-mazhab ini mengembangkan pandangan hukum yang berbeda-beda berdasarkan pemahaman mereka terhadap Al-Quran dan hadis.

Penting untuk diingat bahwa pemikiran dan pengaruh generasi Tabi'at Tabi'in merupakan tahap awal dalam pengembangan pemikiran Islam. Generasi ini memberikan fondasi yang kuat bagi perkembangan lebih lanjut dalam sejarah pemikiran Islam, dan pemikiran mereka menjadi titik awal bagi banyak aliran pemikiran dan mazhab yang berkembang dalam sejarah Islam.

Periode ini sering disebut  periode salaf, yang kemudian menjadi periode transisi. Kajian lebih berorientasi pada syari'at sebagai pesan dakwah. Pola penalaran teologis berkembang dengan baik sehingga teori yang banyak berkembang adalah metode penalaran mutakallimin, yang juga tidak mengabaikan metode penalaran muhadditsin.

. Pada rentang waktu ini juga berlangsung sejak ahir kekuasaan Dinasti Bani Umayyah di Damaskus (660-750 M) dan priode awal kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah (750-1258 M). Penyebaran Dakwah Islam di masa Dinasti Bani Umayyah dilakukan dalam dua tahap, pertama perluasan wilayah dakwah, dan kedua pengembangan ilmu pengetahuan.[3] Dengan kekuatan militernya yang besar dan kuat Dinasti Ummayah dapat menaklukan wilayah-wilayah untuk tunduk kepada kekuasaanya. Maka dari itu dakwah Islam dapat berjalan dengan mudah ke masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya. Pada masa ini juga kajian dibidang ilmu pengetahuan, politik, hukum, ilmu-ilmu agama, sains yang sangat digalakkan. Bahkan muncul banyak terjemahan-terjemahan karya-karya dari peradaban India, Persia, Mesir dan lain-lain yang dibawa untuk kemudian dikaji oleh para pakar ilmu (para ahli) pada saat itu. Inilah satu faktor yang mendorong Dinasti Umayah mencapai kejayaannya, sehingga banyak bangunan-bangunan indah dan megah dimasanya. Periode Abbasiyah awal adalah masa gemilang bagi dakwah yang menempatkan Baghdad, Bashrah, dan Kufah sebagai pusat dakwah sekaligus kegiatan Islam. Ciri khas dakwah periode ini adalah adanya kebebasan berpikir dan sikap demokratis, yang terlihat dari beragamnya aliran agama di kalangan pejabat istana.



[1] 13 Juni 2020, https://www.kompasiana.com/sekilas-biografi-singkat-4-imam-madzhab

[2] Aminuddin, Dakwah Teoretis dan Historis, (Al-munzir: November 2013), vol. 6, No. 2.

[3] Setiawan, Agus Mahfudin and Sodikin, Ahmad MISI DAKWAH ISLAM MASA BANI UMAYYAH, (2023). JUSAN: Jurnal Sejarah Peradaban Islam Indonesia, 1

Komentar

Dakwah Info

Memahami Sejarah Terbentuknya Konsep dan Sistem Kebijakan Ekonomi pada masa Rasululloh dan Khulafa’urrosyidin

Manajemen Dakwah- Ayat-Ayat Al-qur'an yang Menyebutkan tentang Manusia

Perintah Dalam Qur'an untuk membuat rencana

PERAN KEPEMIMPINAN PADA ERA ZAMAN SEKARANG MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Gambaran umum tentang isi Buku Manajemen Dakwah, Problem dan solusi, di tulis oleh Abdul Hamid Al-bilali